Powered by Blogger.
RSS

TEKNIK PENYUTRADARAAN

Smkn-multimedia dalam Teknik Penyutradaraan | Teknik Penyutradaraan Produksi Videografi - Sebagai seorang sutradara memiliki tugas untuk menerjemahkan atau mengintrepretasikan sebuah skenario dalam bentuk imagi/gambar hidup dan suara. Pada umumnya, seorang sutradara harus memiliki kepekaan terhadap rumus 5-c, yakni close –up (pengambilan gambar jarak dekat), camera angle (sudut pengambilan camera), composition (komposisi), cutting (pergantian gambar), dan continuity (persambungan gambar-gambar). (Hartoko, 1997:17)
Kelima hal itulah yang harus diperhatikan oleh seorang sutradara berkaitan dengan tugasnya dilapangan nanti. Maka dari itu untuk lebih memahami kelima teknik tadi, maka di bawah ini diuraikan lima teknik tersebut, yaitu:

5 C Teknik Penyutradaraan :

1.      Close-up (Pengambilan jarak dekat)
Unsur ini diartikan sebagai pengambilan jarak dekat. Sebelum produksi harus dipelajari terlebih dahulu skenario, yang kemudian diuraikan dalam bentuk shooting script, yakni keterangan rinci mengenai shot-shot yang harus dijalankan juru kamera. Terhadap unsur close up, harus betul-betul memperhatikan, terutama berkaitan dengan emosi tokohnya. Gejolak emosi, perasaan gundah sering harus diwakili dalam shot-shot close up. Bagi seorang kritikus film , sering unsur ini menjadi poin tersendiri ketika menilai sebuah film.
2.      Camera Angle (Sudut pengambilan kamera)
Unsur ini juga sabngat penting untuk seorang sutradara untuk memperlihatkan efek apa yang harus muncul dari setiap scene (adegan). Jika unsur ini diabaikan bias dipastikan film yang muncul cenderung monoton dan membosankan sebab camera angle dan close up sebagai unsur visualisasi yang menjadi bahan mentah dan harus diolah secermat mungkin. Biasanya pengambilan gambar long shot dan close up dibagi dalam pembagian kerja untuk kemudian diolah dalam proses editingnya. Variasi pengambilan gambar dengan camera angle dapat mengayakan unsur filmis sehingga film terasa menarik dan memaksa penonton untuk mengikutinya terus.
3.      Composition (Komposisi)
Unsur ini berkaitan erat dengan bagaimana membagi ruang gambar dan pengisiannya untuk mencapai keseimbangan dalam pandangan. Composition merupakan unsur visualisasi yang akan memberikan makna keindahan terhadap suatu film. Pandangan mata penonton sering sering harus dituntun oleh komposisi gambar yang menarik. Dalam pandangan presensi film tidak jarang unsur ini diberikan penilaian karena unsur inilah yang akan menjadikan pertaruhan mata penontonnya. Maka dari itulah aspek ini merupakan aspek keindahan yang tidak dapat diabaikan bagi kepuasan mata penontonnya. Seorang sutradara harus mampu mengendalikan aspek ini kepada juru kamera agar tetap menjadi komposisi secara proporsional berdasarkan asas komposisi.

4.      Cutting (Pergantian gambar)
Diartikan sebagai pergantian gambar dari satu scene ke scene lainnya. Cutting termasuk dalam aspek pikturisasi yang berkaitan dengan unsur penceritaan dalam urutan gambar-gambar. Sutradara harus mampu memainkan imajinasinya ketika menangani proses shooting. Imaji yang berjalan tentunya bagaimana nantinya jika potongan-potongan scene ini diedit dan ditayangkan di monitor.
5.      Continuity (Persambungan gambar-gambar)Unsur terakhir yang menjadi teknik yang harus diperhatikan sutradara adalah continuity, yakni unsur persambungan gambar-gambar. Sejak awal, sutradara bias memproyeksikan pengadegan dari satu scene ke scene yang lainnya. Unsur ini tentunya sangat berkaitan erat dengan materi cerita atau video.

Proses kerja produksi video klip bisa diketahui dengan melihat operasional kerja dari pra produksi sampai dengan pasca produksi. Dalam hal ini sutradara memegang peranan penting untuk berjalanannya sebuah produksi video klip dengan baik. Sutradara harus selalu menjalin komunikasi yang intensif dengan semua kerabat kerja yang terlibat dalam produksi video klip itu, agar tercapai sebuah tujuan seperti yang diharapkan. Selain itu pelaksanaan produksi pun dapat berjalan dengan maksimal. Dalam organisasi produksi sebuah film atau televisi telah dikenal istilah
Standard Operation Procedure yang secara umum dibagi menjadi:
1. Pra Produksi
2. Persiapan Produksi
3. Produksi
4. Pasca Produksi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Post a Comment

TV online