Broadcasting,
atau penyiaran radio dan televisi adalah media massa, alat yang dipakai untuk
berkomunikasi dengan orang banyak. Distribusi
program radio (audio) dan televisi (video) disampaikan dengan
transmisi kepada pendengar dan penonton. Setelah masa kepemimpinan Soeharto,
perkembangan jumlah stasiun radio dan televisi sangat pesat sehingga banyak
pekerja kedua media ini yang tidak mengenyam ilmu broadcasting.
Ada banyak
sekali keahlian yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah stasiun radio apalagi
televisi. Beberapa profesi yang sangat popular adalah penyiar radio, presenter
televisi dan produser. Selebihnya mungkin masih sangat jarang kita dengar
sambil kita kuliah, ada baiknya mendekatkan diri ke berbagai bisnis. Radio dan, khususnya
televisi sangat membutuhkan orang-orang yang kreatif, inovatif dan produktif.
Jenis-jenis
media
Seperti kita ketahui, media adalah suatu ‘alat’ yang
menghubungkan kita dengan dunia luar. Tanpa media, kita akan sulit mengetahui apa yang terjadi
di sekeliling kita. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa media adalah sumber
informasi utama bagi semua orang di dunia.
Media dapat
digolongkan menjadi tiga menurut jenisnya, yaitu media cetak yang terdiri dari
koran, majalah, dll, media elektronik terdiri dari televisi dan radio, dan yang
masih tidak jelas statusnya yaitu media online dengan perangkat internet.
Media online
juga sering disebut ‘media banci’ karena fungsinya sama – sama dapat
digolongkan ke dalam dua media sebelumnya, cetak dan elektronik.
Tiga jenis
media tadi juga mempunyai kekurangan dan kelebihannya berdasarkan kecepatan,
biaya produksi, ketajaman berita, dll. Kelebihan
serta kekurangan ketiga media tersebut adalah:
Media Cetak
Kelebihan (+):
- Repeatable, dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengklipingnya.
- Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.
Kekurangan (-):
- Lambat, dari segi waktu media cetak adalah yang terlambat karena media cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi kepada masyarakat dan harus menunggu turun cetak. Media cetak sering kali hanya memuat berita yang telah disebarluaskan oleh media lainnya.
- Tidak adanya audio, media cetak hanya berupa tulisan yang tentu saja tidak dapat didengar.
- Visual yang terbatas, media cetak hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili keseluruhan isi berita.
- Produksi, biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.
Media Elektronik
Kelebihan (+):
- Cepat, dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam menyebarkan berita ke masya
at
- luas.
- Ada audio visual, media elektronik mempunyai audio visual yang memudahkan para audiensnya untuk memahami berita.(khusus televisi)
- Terjangkau luas, media elektronik menjangkau masyarakat secara luas.
Kekurangan (-):
- Tidak ada pengulangan, media elektronik tidak dapat mengulang apa yang sudah ditayangkan.
Media Online
Kelebihan (+):
- Sangat cepat, dari segi waktu media online sangat cepat dalam menyampaikan beritanya.
- Audio Visual, media online juga mempunyai audio visual dengan melakukan streaming.
- Praktis dan Fleksibel, media online dapat diakses dari mana saja dan kapan saja yang kita mau.
Kekurangan (-):
- Tidak selalu tepat, karena mengutamakan kecepatan berita yang dimuat di media online biasanya tidak seakurat media lainnya.
- Tidak terjangkau luas. Belum semua lapisan masyarakat bisa menikmati layanan media online
Melihat kekurangan dan kelebihan yang dimiliki ketiga media
di atas, media online mempunyai keunggulan dalam segi kecepatan. Kecepatan
tersebut dapat mengalahkan kedua media lainnya karena audiens sekarang lebih
mengutamakan kecepatan dan kemudahan dalam mengakses informasi, dan hal itu
dimiliki oleh media online.
Melihat hal ini, prospek media online akan sangat unggul dan
dapat mengalahkan kedua jenis media lainnya. Apalagi jika seluruh dunia dapat
mengakses internet dengan mudah, otomatis media online akan lebih sering
digunakan audiens dibanding kedua jenis media lainnya.
Permasalahan
yang dihadapi adalah, saat ini media online belum bisa menjangkau semua lapisan
masyarakat. Hanya beberapa kalangan tertentu yang bisa mengakses informasi
melalui media online ini. Mungkin sekarang sudah lebih maju karena masyarakat
lapisan bawah yang selama ini menjadi masyarakat minoritas pengakses media
online, jumlahnya sudah meningkat. Namun masih ada kendala lain, yaitu
keterbatasan Sumber Daya Manusia mereka, yang hanya bisa mengakses beberapa
informasi kecil atau hanya sekedar chatting dan membuka situs jejaring sosial.
Mengenal Radio
Radio adalah
teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan
radiasi gelombang elektromagnetik. Cara modulasi merupakan proses perubahan
suatu gelombang periodik, biasanya berfrekwensi rendah, sehingga menjadikan
suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Radiasi elektromagnetik adalah
kombinasi medan listrik dan medan magnet yang merambat lewat ruang udara dan
membawa energi.
Karakteristik
Radio
Siaran Radio mempunyai sifat khusus atau karakteristik yang
perlu dipahami, seperti hanya menyajikan suara, dapat membangun daya khayal,
dan yang menjadi unggulan utamanya adalah cepat saat itu juga (real time)..
karena dengan mempelajari dan menguasai pengetahuan karakteristik radio inilah
program radio dapat dikembangkan secara maksimal.
Karakteristik Siaran Radio yang penting diketahui
diantaranya:
-Auditif (konsumsi telinga)
-The Theatre of The Mind (media imaginasi)
-At Once (cepat/segera/seketika)
-Heard Once (didengar sepintas)
-Personal / akrab / individual
-Secondary Medium (teman dalam aktivitas).
-Menembus ruang dan waktu
-Murah / cheap
-Mobile (mudah dibawa/dipindahkan)
-Local (factor kedekatan)
-Media Massa / speaks to millions.
Tahapan
Produksi Televisi
Televisi
sebagai media elektronik merupakan media yang paling banyak digunakan oleh
masyarakat dalam memperoleh informasi. Selain karena informasi yang ditampilkan
berupa audio visual, televisi bisa menayangkan informasi secara
serempak. Selain itu televisi dapat menjangkau banyak masyarakat karena untuk
dapat menikmati tayangan televisi, masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya
yang terlalu banyak. Dengan demikian sebuah program televisi akan bisa terus
tayang tergantung respon dari masyarakat. Agar sebuah program televisi dapat
mencapai sasaran penonton yang diinginkan, maka harus dilakukan beberapa
tahapan produksi televisi sebelum kita membuat sebuah program televisi.
Berikut
merupakan tahapan produksi televisi:
1. Membuat tujuan dari produksi, adalah bagian terpenting dalam tahapan produksi. Kita harus
membuat tujuan dan sasaran yang jelas karena dengan tujuan tersebut maka
tahapan produksi akan berjalan degan lancar. Jika tujuan tersebut tidak
tercapai, maka kita dapat mengevaluasi bagaimana tujuan yang benar agar sebuah
acara dapat diproduksi dengan baik. Tujuan produksi bisa untuk informasi,
edukasi, dan lain-lain. Kenyataannya, tujuan utama dari produksi sebuah program
adalah menarik minat pemirsanya sehingga akan mempengaruhi sukses atau tidaknya
sebuah produksi program acara.
2. Menganalisa target penonton, sebelum melaksanakan produksi, hal yang harus kita lakukan
adalah menganalisa target penonton baik dari psikografis, demografis, geografis,
dan lain-lain sehingga tidak akan terjadi “salah alamat” dalam membuat suatu
program. Program yang ditargetkan untuk orang tua, kemaslah program tersebut
agar menarik ditonton oleh orang tua. Jangan sampai malah anak-anak yang
menikmati sehingga yang terjadi adalah pemirsa bosan dan pemirsa yang bukan
targetnya akan terkena imbas “Sindrom Televisi”.
3. Lihat kembali program sejenis yang sudah ada sebelumnya, Dalam memproduksi sebuah program, mari kita tengok ke
belakang apakah program sejenis sudah ada atau pernah kita buat sebelumnya.
Jika program yang pernah dibuat itu gagal, maka buatlah sebuah program baru.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam program sebelumnya akan membuat program
baru ini berbeda karena semua sudah dievaluasi. Perubahan itu penting. Dalam
hal ini menyangkut konsep, pendukung artis, lokasi, dan waktu.
4. Membuat proposal program, Membuat proposal program adalah tahapan dimana konsep-konsep
yang sudah dipikirkan matang-matang diterjemahkan ke atas kertas. Dalam
menyusun proposal ini ada beberapa tahapan lagi yang harus dilewati. Yang
pertama adalah membuat treatment dan jelaskan detail maksud dari dibuatnya
program tersebut. Setelah bagian tersebut selesai dikerjakan, maka buatlah
naskah keseluruhan program. Dalam hal ini menganalisa & menilai rancangan
program, yang nantinya disetujui atau ditolak menjadi desain program.
5. Membuat Pengaturan Jadwal/Schedule, Pengaturan
schedule acara tidak dilakukan begitu saja tanpa perencanaan serta evaluasi
setelahnya. Ada proses yang dilalui sehingga tayangan tersebut bisa secara
rutin dilakukan stasiun televisi. Yang mengatur itu semua dilakukan di satu
departemen yakni Programming Departement. Di dalam TV Programming akan tercakup
:
· Orientasi Program
· Kebijakan Program
· Strategi Program
· Sumber Acara
· Pola Acara
· Kriteria Acara
· Pengembangan Program
Untuk
menjalankan ke 7 aspek di atas, programming memiliki harus memiliki strategi
yakni : Counter Programming, Block Programming, Hammock, Tentoling, dan
Stunting.
6. Memilih lokasi, Jika
produksi didalam studio tidak mencukupi, anda harus memutuskan lokasi di luar .
Orang yang bertugas untuk mensurvei dan mengkoordinasi lokasi dinamakan
location scout atau location manager.
7. Memilih pemeran dan peralatannya, Disini anda memutuskan siapa yang akan memerankan
tokoh-tokoh dalam produksi anda pameran langsung menawarkan kepada orang
terkenal/bisa juga melalui proses seleksi (casting). Hal ini juga dapat
dilakukan jauh sebelum produksi berlangsung. Ini bisa digunakan sebagai bahan
proposal. Orang yang menangani hal kostum dan peralatan disebut Set Designer.
Dia bertugas melihat naskah lalu melakukan penelitian kemudian mendiskusikannya
dengan sutradara, setelah melakukan perjanjian diatas. Set Designer dapat juga
sebagai Designer pada proses komputer jika produksi tersebut membutuhkan
sentuhan komputer.
8. Memulai latihan dan shooting, tergantung dari jenis acaranya seperti apa. Latihan atau
disebut dengan gladiresik bisa dilakukan pada saat sebelum acara utama
dilakukan atau di shooting kan. Produksi acara yang menggunakan sistem live on
tape harus melakukan gladiresik karena nantinya akan ada latihan khusus untuk
gerakan, kamera, properti, dan lain-lain yang tidak bisa di rekam ulang.
Berbeda dengan produksi drama yang bisa mengambil gambar berulang-ulang karena
terbantu dengan teknologi editing.
9. Pasca Produksi, Setelah
semua produksi dilakukan, selanjutnya menindaklanjuti hasil dari produksi kita.
Televisi penyiaran memiliki rating. Di dalam lembaga televisi, acara aka
dievaluasi, diuji coba/ditanggapi oleh para informer.
Senam di
Broadcast
Broadcaster
juga ada senamnya lho? Bisa disebut juga senam artikulasi. Karena seorang
broadcaster harus punya artikulasi yang baik. Ini mutlak diperlukan. Bagaimana
dia bisa menarik perhatian audience dan arah pembicaraan bisa ditangkap dengan
jelas oleh audience, jika dia tidak mempunyai ‘kejelasan bicara’ (artikulasi)
yang bagus. Nah! Kita bisa memulainya
dengan senam broadcast ini. Sederhana, bisa dilakukan dimana saja tetapi satu
yang terpenting, kita melakukan
dengan teratur.
Berikut
rangkaian kegiatan dari senam broadcast:
1. Lepas semua
benda yang bikin ribet, semisal kacamata dll.
2. Lemaskan tangan
3. Taruh tangan di
pinggang, lemaskan kepala, kemudian
gelengkan kepala dua kalikesamping kanan, terus kesamping kiri. gerakkan sampai
hitungan ke 8
4. Tangan tetap
di pinggang. Anggukan kepala dua kali ke depan, dua kali ke belakang. Lakukan
sampai hitungan ke 8
5. Putar kepala
perlahan-lahan sampai hitungan ke 8
6. Tangan di
pinggang. Ambil nafas, tahan di perut, kemudian lepaskan dengan membuka mulut
selebar-lebarnya serta mengeluarkan suara vokal a. Ulangi hingga 8 kali
7. Tangan di
pinggang. Buka mulut, bunyikan vokal a i u e o ulangi sampai 8 kali
8. Angkat kedua
tangan ke muka setinggi pundak. Buka telapak tangan. Tegangkan, kemudian
julurkan lidah ke bawah, dan mata buat mendelik. Tahan hingga hitungan ke
delapan.
9. Angkat
tangan ke muka setinggi pundak. Kuncupkan telapak tangan menyerupai paruh
burung. Tegangkan. Kemudian kerucutkan mulut kamu sampai ‘mecucu’ setelah itu
ekspresikan mata kamu bak seorang ketakutan. (meremkan kayak org ketakutan)
tahan hingga hitungan ke 8
10. Lakukan sebelum tidur malam dan bangun tidur
0 komentar:
Post a Comment