Editing
merupakan penggabungan beberapa shot tunggal menjadi satu rangkaian cerita yang
dipahami oleh penonton. Belum ada definisi yang tepat tentang pengertian shot,
namun hingga saat ini shot diartikan sebagai pengambilan gambar oleh cameraman
dari mulai start hingga stop. Tidak ada batasan seberapa lama durasi sebuah
shot. Ribuan shot yang sebelumnya seperti puzle yang berantakan, disusun oleh
editor sehingga puzle tersebut menjadi bidang yang mudah dipahami bagi siapapun
yang melihatnya. Editor, ia seperti chef atau juru masak yang akan mengubah
bahan masakan menjadi hidangan yang lezat. Editing tak hanya berkaitan dengan
estetika, namun ia akan bersentuhan dengan hal teknis yang dengan kecanggihan
teknologi ia bisa dimudahkan. Editing sebagai salah satu hal penting di dalam
paska produksi televisi, memiliki beberapa tahapan yakni:
- Capturing
- Assembling
- RoughCut
- Fine Cut
- Mastering
Tahapan
ini tidak sepenuhnya sama antara editing yang satu dengan editing lainnya
tergantung dari jenis acara serta alat editing yang digunakan. Dibagi
berdasarkan alat yang digunakan, ada dua jenis sistim editing yakni Linear
Editing dan Non Linear Editing. Dua jenis editing inilah yang menjadi bahasan
utama pada tulisan ini.
Editing
Linear
Dari
sisi penggunaan alat dan instalasi pada sistim linear editing akan berkaitan
pada penggunaan pola Deck to Deck atau VTR to VTR Editing. Salah satu Deck/VTR
berfungsi sebagai sumber gambar dan suara sedangkan Deck/VTR lainnya berfungsi
sebagai media perekam. Peralatan yang terapasang pada linear editing akan
melalui proses sinkronisasi sinyal, bisa melalui sinyal genlock atau word
clock.
Setidaknya
ada 3 jenis editing linear: On Cam editing, A/Roll, dan A/B Roll. On Cam
editing, editing yang dilakukan “tanpa” menggunakan perlatan editing. Ia
menggunakan kamera sebagai alat editing itu sendiri. Ada dua cara, pertama editing
dilakukan oleh cameraman saat pengambilan gambar atau shooting. Ketika
mengambil gambar, seorang cameraman ia mesti sudah memikirkan hasil shootingnya
sebagai hasil editing juga. Jadi, pengambilan gambar berdasar cerita yang sudah
dibuat sebelumnya. Untuk memudahkan konsep ini maka cameraman harus membuat
shot list terlebih dahulu. Dan yang paling penting lagi shooting dilakukan
berdasar ututan cerita. Edit on Cam yang kedua, memang benar-benar menggunakan
kamera sebagai alat penyuntingan gambar. Setelah melakukan pengambilan gambar,
cameraman memilah gambar atau shot yang benar-benar diperlukan, membuang atau
mendelete shot yang tidak diperlukan. Kamera-kamera digital sekarang sudah
memungkinkan untuk melakukan Edit on Cam, ada fasilitas edit di dalamnya. A
Roll merupakan editing linear dengan menggunakan satu deck player dan satu deck
recorder. Satu deck berfungsi untuk playback materi yang akan diedit, satu deck
lainnya untuk merekam hasil edit. Editing A Roll biasanya digunakan untuk
editing berita. Ada juga dalam satu alat, seperti laptop yang adalm satu alat
tersebut sudah ada dua deck serta dua monitor. Alat ini cocok untuk editing
berita di lapangan. Di Indonesia, statsiun Metro TV menggunakan alat ini. A/B
Roll, beda halnya dengan A Roll pada alat editing A/B Roll terdapat dua deck
yang berfungsi sebagai player serta satu deck berfungsi sebagai recorder. Jadi
pada A/B Roll bisa ada dua materi shooting yang dikontrol untuk digabungkan ke
dalam satu materi editing. Baik pada A Roll maupun A/B Roll bisanya terdapat
tombol jog/shutle yang berfungsi untuk rewind maupun fast forward tape/kaset
yang ada pada deck deck tersebut. Tombol lainnya adalah tombol marking, untuk
menandai timecode yang ada pada tape/kaset yang akan digunakan pada hasil akhir
editing.
Editing
Non Linear
Editing
Non Linear, editing dilakukan tidak secara urut. Editor bisa melakukan
penyuntingan gambar dari mana saja. Penyuntingan gambar tidak selalu mesti
dilakukan dari awal. Jika misalnya, melakukan penyuntingan gambar untuk program
televisi materi editing yang lengkap baru ada di segmen dua, maka editor bisa
melakukan penyuntingan gambar segmen dua tersebut. Hal ini tidak bisa aau sulit
jika dilakukan menggunakan editing linear. Editing non linear menggunakan
seperangkat komputer serta deck. Jika dulu editing non linear mesti menggunakan
komputer khusus, saat ini PC biasa dengan spesifikasi tertentu sudah bisa
dijadikan alat editing. Bahkan beberapa laptop dengan software editing sudah
bisa digunakan. Banyak software editing non linear. Yang populer di antarnya
Adobe Premiere, Canopus Edius, Avid, dan Final Cut Pro. Kedua terakhir yang di
sebutkan merupakan non linear editing paling banyak digunakan oleh industri
baik televisi maupun di rumah produksi.
Kelebihan
lain dari editing non linear adalah proses trimming yang memungkinkan editor
melakukan koreksi in point dan out point pada setiap potongan serta sambungan
gambar. Dengan demikian akurasi penyambungan gambar akan sesuai dengan
keinginan si editor. Kesalahan in point bisa dikoreksi baik dikurangi maupun
ditambah, hal ini tidak bisa dilakukan pada mesin editing linear apalagi
misalnya cutting atau shot yang dikoreksi berada di antara shot sebelum dan
setelahnya. Spesial efek baik efek transisi maupun efek dalam video di editing
non linear jauh lebih variatif, beberapa non linear editing memungkinkan mendapat
digital video effect lebih banyak lagi dari software tambahan atau plug ins.
Digital video effect pada non linear editing memiliki fasilitas mengkoreksi
warna yang memungkinkan editor mengadjusting warna yang diinginkan.
Manajemen
Data
Pada
editing non linear material atau rushes hasil shooting dan hasil editing
disimpan di dalam hardisk. Jadi ketika misalnya suatu saat diperlukan maka
editor bisa meretrive/mengambil data itu kapan saja. Beberapa software editing
memiliki manajemen data yang baik, Avid Composer misalnya ia tak hanya
menyimpan data berdasar folder yang yang kita buat tapi memiliki folder yang
diciptakan oleh sistem editing itu sendiri. Ia juga memiliki folder penyimpanan
otomatis “attic” yang berfungsi menyimpan secara autosave yang kita bisa
setting waktunya. Jika misalnya terjadi mati lampu atau komputer hang maka kita
bisa meretrive file yang dibuat secara otomatis tersebut. Hingga saat ini
penggunaan kaset atau tape sebagai penyimpanan data video masih dilakukan.
Generasi tapeless belum sepenuhnya mengubah cara konvensional ini. Baik editing
linear maupun non linear ketika hasil akhir menjadi master data baik master
untuk tayang maupun back up masih menggunakan tape sebagai media penyimpanan.
Menyimpan data pada tape atau di dalam hardisk yang tersambung dengan server
memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Belum lama sebuah stasiun
televisi nasional mengalami “kecelakaan” dimana server sempat down, alhasil
data-data yang tersimpan disana tidak bisa diakses. Karena tak memiliki back up
konvensional dalam bentuk kaset maka untuk beberapa hari terpaksa stasiun
tersebut menayangkan program secara re-run atau tayang ulang. Begitulah
teknologi komputerisasi, ternyata cara penyimpanan konvensional masih
diperlukan utamanya sebagai back up untuk mengatasi hal yang tidak diinginkan
seperti kejadian di atas yang secara tak langsung memang tak berkaitan dengan
sistem editing linear atau non linear.
Mana
yang Lebih Bagus?
Tidak
serta merta editing non linear itu lebih baik dari editing linear. Kedua jenis
editing ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pada editing
linear, penyuntingan gambar dilakukan secara linear atau urut. Ia tak bisa
melakukan editing bagian C jika bagian A dan B belum dilakukan. Kelebihan pada
editing linear, pengerjaan penyuntingan gambar akan lebih cepat karena ada
tahapan yang bisa dilewati dalam editing non linear, yakni tahap capturing atau
memindahkan data dari tape/kaset atau data di memory ke dalam komputer.
Editing
non linear memiliki kelebihan dimana editor bisa melakukan editing dari bagian
mana yang siap ia kerjakan, koreksi atas hasil editing bisa dilakukan dengan
mudah serta manajemen data yang lebih baik karena data disimpan di dalam bentuk
digital yang bisa diretrive kapan saja untuk kemudian misalnya diambil,
ditambah, atau dikurangi. Jadi, pilihannya tergantung dari kebutuhan
masing-masing pengguna apakah memerlukan mesin editing linear atau non linear
atau mungkin memerlukan kedua jenis editing tersebut.
Dari
sisi kebutuhan karena beragam jenis acara serta format tayangan maka stasiun
televisi akan memerlukan kedua jenis alat editing ini. Teknologi semakin
canggih, beberapa alat editing linear ditambah dengan fitur-fitur yang
sebelumnya hanya ada di editing non linear.
0 komentar:
Post a Comment